Memahami Karakter dan Gaya Kerja Generasi Z di Tempat Kerja
Setiap periode waktu menciptakan generasi dengan karakteristik unik, sehingga setiap generasi memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain.
Loading...
Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah 'penyimpangan' atau 'menyimpang'. Penyimpangan merupakan hal yang tidak umum atau tidak normal.
Pada dasarnya, penyimpangan sosial adalah perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan norma atau nilai yang ada di masyarakat tersebut.
Penyimpangan sosial didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Perilaku menyimpang merupakan tindakan yang melanggar, bertentangan, atau tidak sesuai dengan aturan, hukum, atau ekspektasi dari masyarakat atau lingkungan sosial yang relevan.
Perilaku menyimpang adalah segala perbuatan yang tidak sesuai dengan norma yang ada dalam suatu sistem sosial.
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang dianggap tidak dapat diterima dan melebihi batas toleransi oleh sekelompok orang.
Penyimpangan sosial adalah tindakan yang tidak mengikuti norma dan nilai sosial yang dianut oleh keluarga dan masyarakat.
Apa sajakah jenis-jenis penyimpangan sosial? Menurut Anda, apakah setiap penyimpangan sosial merugikan masyarakat?
Kita mengenal dua jenis penyimpangan sosial, yaitu positif dan negatif. Berikut adalah penjelasannya:
Ini adalah penyimpangan terhadap nilai sosial yang tampaknya menyimpang dari norma yang ada, namun sebenarnya tidak. Sebagai contoh, komunitas pencarian jodoh yang kini populer di kalangan masyarakat.
Ini adalah penyimpangan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau masyarakat yang melanggar norma sosial dan dianggap buruk karena merusak sistem sosial yang berlaku. Bisakah Anda memberikan beberapa contoh?
Contohnya termasuk perampokan, pembunuhan, dan kejahatan lainnya.
Berdasarkan karakteristiknya, ada dua tipe penyimpangan sosial, yaitu primer dan sekunder. Berikut adalah penjelasannya:
Penyimpangan primer adalah penyimpangan sosial yang bersifat sementara dan pelakunya masih bisa diterima oleh kelompok sosialnya. Misalnya, pengendara motor yang melanggar rambu lalu lintas untuk pertama kalinya.
Penyimpangan sekunder adalah penyimpangan yang dilakukan berulang-ulang dan mengganggu orang lain. Sebagai contoh, pejalan kaki yang menyeberang jalan tidak pada jembatan penyeberangan.
Penyimpangan sosial, yang juga dikenal sebagai penyakit sosial, sering terjadi dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa contohnya:
Tindak kejahatan yang dilakukan oleh manusia terhadap sesamanya, melanggar peraturan pemerintah dan hukum.
Penyimpangan ini adalah pelanggaran terhadap norma sosial yang berlaku, dan secara psikologis, pelaku sering tidak dihormati dalam masyarakat.
Penyalahgunaan ini merupakan ancaman bagi orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Narkoba tidak hanya membahayakan masa depan individu tetapi juga dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kematian.
Seks bebas dapat menyebabkan penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, yang disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sistem imun tubuh.
Alkoholisme dapat merusak kesehatan fisik dan mental, membuat orang menjadi malas bekerja, dan mengganggu ketenangan masyarakat.
Termasuk berjudi, perilaku pamer kekayaan, kesombongan, dan perkelahian antar pelajar.
Pengendalian sosial, atau kontrol sosial, adalah tindakan yang dilakukan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang diharapkan.
Beberapa pandangan tentang pengendalian sosial antara lain:
Secara umum, pengendalian sosial adalah usaha menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat tiga proses sosial yang memerlukan pengendalian sosial, yaitu:
Untuk memahami secara komprehensif, perhatikan jenis-jenis pengendalian sosial di bawah ini.
Berdasarkan bentuknya, pengendalian sosial terdiri dari:
Ini terjadi ketika seorang individu melakukan pengawasan terhadap individu lain, baik secara sadar maupun tidak.
Contohnya:
Contohnya:
Dari contoh di atas, guru, polisi, dan ayah adalah individu yang melakukan pengendalian sosial terhadap kelompok individu, yaitu murid, pengguna jalan, dan anak-anak.
Contohnya:
Dari contoh di atas, orang tua, kawanan massa, dan tim gabungan polisi adalah kelompok yang melakukan pengendalian sosial terhadap individu, yaitu anak tunggal, pencopet, dan pengedar narkoba.
Contohnya:
Dari contoh di atas, KPK, perusahaan, BPK, dan negara-negara yang melakukan pengawasan adalah kelompok pengendali sosial terhadap kelompok lain, yaitu DPR, perusahaan lain, Depdiknas, dan negara berkembang lainnya.
Bagaimana masyarakat mengendalikan perilaku anggotanya? Terdapat dua jenis pengendalian sosial, yaitu preventif dan represif. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis pengendalian ini.
Pengendalian sosial preventif merupakan tindakan yang diambil sebelum terjadinya pelanggaran, dengan tujuan utama adalah pencegahan pelanggaran itu sendiri. Beberapa contoh dari kehidupan sehari-hari adalah:
Pengendalian sosial represif adalah tindakan yang diambil setelah terjadinya suatu penyimpangan. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengembalikan keadaan menjadi seperti sebelum terjadinya penyimpangan tersebut.
Contoh dari pengendalian represif yang tepat adalah:
Pengendalian sosial persuasif adalah metode yang tidak melibatkan kekerasan, lebih mengutamakan upaya mengajak atau membimbing agar seseorang bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang ada di masyarakat, dilakukan dengan cara yang lebih halus seperti ajakan atau himbauan.
Contoh pengendalian sosial persuasif antara lain:
Pengendalian sosial koersif adalah metode yang menekankan pada tindakan atau ancaman menggunakan kekerasan fisik, bertujuan agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya, terkesan kasar dan keras.
Metode koersif sebaiknya digunakan sebagai upaya terakhir setelah metode persuasif, contohnya:
Robert M.Z Lawang menjabarkan beberapa metode dan bentuk pengendalian sosial yang digunakan untuk mengatur perilaku menyimpang, di antaranya:
Pengendalian sosial ini dilakukan dengan mengejek orang yang berperilaku menyimpang.
Contohnya, sepasang muda-mudi yang belum menikah berjalan mesra di hadapan publik akan diejek karena tindakannya tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Ejekan tersebut bertujuan agar muda-mudi itu tidak mengulangi tindakan mereka.
Merupakan informasi yang belum tentu kebenarannya atau rumor. Pengendalian sosial ini sering terjadi dalam masyarakat.
Gosip berfungsi sebagai pengendalian sosial yang dipercaya oleh masyarakat dapat membuat pelaku pelanggaran menjadi sadar akan tindakannya dan kembali ke perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Gosip terkadang digunakan untuk meningkatkan popularitas seseorang, seperti artis atau pejabat.
Ini adalah pilihan terakhir dalam pengendalian sosial, jika metode lain tidak berhasil. Namun, dalam beberapa kasus, tindakan ini dilakukan tanpa mencoba metode pengendalian sosial lainnya terlebih dahulu.
Sebagai contoh, seorang ayah memukul anaknya karena anak tersebut membantah dan tidak hormat kepada orang tua, rumah dukun santet dibakar, dan petugas keamanan menembak perusuh tanpa peringatan terlebih dahulu.
Hukuman merupakan sanksi negatif yang dijatuhkan kepada individu yang melanggar aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Di lembaga formal, hukuman diberikan oleh pengadilan, sedangkan di lembaga nonformal, oleh lembaga adat.
Intimidasi adalah upaya membuat seseorang merasa takut sehingga mengakui perbuatannya. Biasanya melalui ancaman, seperti hukuman mati untuk pengedar narkoba, dengan tujuan mencegah mereka mengulangi perbuatan tersebut.
Pengucilan bertujuan membuat seseorang menyadari kesalahannya agar dapat kembali bersosialisasi dengan masyarakat. Contohnya, anak yang sombong dikucilkan oleh teman-temannya.
Fraudulens adalah bentuk pengendalian sosial yang menggunakan intimidasi atau ancaman dari pihak yang lebih berkuasa.
Sebagai contoh, dalam sebuah pertengkaran, anak yang takut akan mengancam lawannya dengan melibatkan orang tuanya.
Teguran adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan menegur individu yang berperilaku menyimpang, baik secara langsung maupun melalui surat peringatan. Misalnya, seorang siswa yang sering terlambat akan ditegur oleh gurunya.
Nah, dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa intisari sebagai berikut:
How puzzling all these changes are! I'm never sure what I'm going to turn into a tidy little room.
Setiap periode waktu menciptakan generasi dengan karakteristik unik, sehingga setiap generasi memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain.
Improving programming skills is a continuous process and requires the right approach.
Memasuki dunia kerja, kita bertemu dengan banyak orang dan beragam karakter. Kehidupan kerja adalah dinamis; seseorang dapat tiba-tiba bergabung dan mengisi posisi baru, atau pergi karena berbagai alasan.